Sabtu, 20 Februari 2016

DISFUNGSI PERASA, KEPITING REBUS SAMPAI AKU MAU NIKAH SAJA



Ada kerinduan tersendiri saat beberapa hari ini tidak menulis. Kemudian juga ada ketidakpuasan dan semacam perasaan berdosa sebab aku merasa hanya lewat tulisan sajalah aku mampu berkabar dan berkisah. Mari kita mulai.

Dan Hello World, I get my life back. Yeay !!  Setelah sembuh dari sakit akibat “mungkin” karena beberapa minggu belakangan ini aku sering sekali lupa diri saat mengkonsumsi es krim dan teman-temannya. Al hasil, hari terakhir saat penutupan Pekan raya Biologi (PRB) 2016, aku hanya mampu menikmati dari atas kasur kamar kos. Puas sekali tidur sampai hampir 20 jam. Ada momen yang tertinggal atau mungkin keadaan yang tidak mengizinkan. Tak ada foto bersama dengan seseorang itu. Agak nyesek memang, tapi ya mau bagaimana lagi. Mungkin akan ada kesempatan di lain waktu, dan itu entah kapan. Hahhaha.

Sakit kali ini memang sakit yang aku kira berat. Bukan masalah parah atau tidaknya, sebab ini kali pertama aku merasakan sakit saat jauh dari ibu, jauh dari ayah, dan jauh dari rumah. Ada perasaan sedih tersendiri yang tidak bisa diungkapkan. Ya perempuan kecil ayah ini sangat manja sekali ketika sakit, masih sempat pula aku merengek dan mengingau tengah malam sampai berteriak-teriak memanggil ibu.  Tentu yang dipanggil tak akan datang, menantap dan mengelus-elus rambut mu. Ini momen yang menyedihkan sekali aku rasa. Aku rindu ibu, dan aku rindu rumah. Sampai nafsu makan pun baru kembali kemeren, aku masih menngiginkan masakan ibu, sungguh. Dan juga, keinginan egois saat sakit kemaren adalah aku rindu tidur dipelukan ayah. Meskipun tahun ini aku akan berumur 19 tahun, tapi aku dan adik ku masih gadis kecil ayah dan selamaya akan tetap begitu. Dimanapun ayah akan tetap akan ku peluk dan ku cium sebab laki-laki hebat itu ayah ku. Persetan sajalah dengan kata malu, dia ayah ku, lalu ? Pokoknya sakit kali ini aku kira adalah sakit yang paling menyedihkan, dimana sakit yang kurasakan tidak hanya dibadan namun juga pada perasaan.

Empat hari bertahan dengan alat perasa yang mengalamai disfungsi hingga ia hanya mampu mengecap raasa pahit, lalu berkutat dengan rasa lapar sedang tiap disuguhi makanan yang ada malah ingin dimuntahkan lagi, sampai aku benar-benar mendapatkan nafsu makan ku kembali. Untung saja Cuma empat hari, coba lebih lama, mungkin saja kurus juga aku lama-lama.  Sembuh dari demam, aku malah seperti kepiting rebus. Sebab, semua pori-pori ku seperti lebih besar dan memerah terutama di tangan dan kaki. Jika aku berlama-lama duduk semua darah seolah-olah lari ke kaki dan jika kau melihatnya itu merah sekali seperti kepiting rebus. Terlebih-lebih selesai mandi. Itu malah lebih merah. Ditambah lagi, semua saraf sensori ku serasa lebih aktif. Ransangan sekecil apapun malah terasa sakit bagi ku. Aku rasa, tubuh ini mulai sampai pada keadaan sensitifnya. Entahlah, yang jelas selama aku tidak harus tertidur dan kehilangan nafsu makan lagi serta tidak menghambat ku untuk beraktivitas terutama menulis, aku tidak apa-apa.

Ini minggu yang belum terlalu melelahkan karna kuliah masih santai, terlalu santai malahan. Tapi tunggu saja beberapa minggu lagi, mari kita hitung sebanyak apa kalimat “AKU MAU NIKAH SAJA” akan keluar. Semester 4. WAW Its something I think. Entahlah, yang jelas ada harapan dan perubahan yang sudah direncanakan dan harus dijalankan untuk semester ini. Lupakan tentang semester kemeren. Itu adalah semester tergelap dan semester terkhilaf dalam hidup. Semester dimana banyak sekali terjadi hal yang mengecewakan dan dikecewakan. But Life must go on. Bukan berarti semester kemaren semata-mata dilupakan. Tidak. Hanya kita jadikan cerminan bahwa kemaren sempat menjadi gadis ibu yang degil sedegil-degilnya. (Maafkan, mama) Berhubung ini tulisan yang disambung pagi-pagi, untuk hopes nya menyusul. See Ya :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Left a comment if you want ^^