Ada kerinduan tersendiri saat beberapa
hari ini tidak menulis. Kemudian juga ada ketidakpuasan dan semacam perasaan
berdosa sebab aku merasa hanya lewat tulisan sajalah aku mampu berkabar dan
berkisah. Mari kita mulai.
Dan Hello World, I get my life
back. Yeay !! Setelah sembuh dari sakit
akibat “mungkin” karena beberapa minggu belakangan ini aku sering sekali lupa
diri saat mengkonsumsi es krim dan teman-temannya. Al hasil, hari terakhir saat
penutupan Pekan raya Biologi (PRB) 2016, aku hanya mampu menikmati dari atas
kasur kamar kos. Puas sekali tidur sampai hampir 20 jam. Ada momen yang
tertinggal atau mungkin keadaan yang tidak mengizinkan. Tak ada foto bersama
dengan seseorang itu. Agak nyesek memang, tapi ya mau bagaimana lagi. Mungkin akan
ada kesempatan di lain waktu, dan itu entah kapan. Hahhaha.
Sakit kali ini memang sakit
yang aku kira berat. Bukan masalah parah atau tidaknya, sebab ini kali pertama
aku merasakan sakit saat jauh dari ibu, jauh dari ayah, dan jauh dari rumah.
Ada perasaan sedih tersendiri yang tidak bisa diungkapkan. Ya perempuan kecil ayah
ini sangat manja sekali ketika sakit, masih sempat pula aku merengek dan
mengingau tengah malam sampai berteriak-teriak memanggil ibu. Tentu yang dipanggil tak akan datang, menantap
dan mengelus-elus rambut mu. Ini momen yang menyedihkan sekali aku rasa. Aku
rindu ibu, dan aku rindu rumah. Sampai nafsu makan pun baru kembali kemeren,
aku masih menngiginkan masakan ibu, sungguh. Dan juga, keinginan egois saat
sakit kemaren adalah aku rindu tidur dipelukan ayah. Meskipun tahun ini aku
akan berumur 19 tahun, tapi aku dan adik ku masih gadis kecil ayah dan selamaya
akan tetap begitu. Dimanapun ayah akan tetap akan ku peluk dan ku cium sebab
laki-laki hebat itu ayah ku. Persetan sajalah dengan kata malu, dia ayah ku,
lalu ? Pokoknya sakit kali ini aku kira adalah sakit yang paling menyedihkan,
dimana sakit yang kurasakan tidak hanya dibadan namun juga pada perasaan.
Empat hari bertahan dengan
alat perasa yang mengalamai disfungsi hingga ia hanya mampu mengecap raasa
pahit, lalu berkutat dengan rasa lapar sedang tiap disuguhi makanan yang ada
malah ingin dimuntahkan lagi, sampai aku benar-benar mendapatkan nafsu makan ku
kembali. Untung saja Cuma empat hari, coba lebih lama, mungkin saja kurus juga
aku lama-lama. Sembuh dari demam, aku
malah seperti kepiting rebus. Sebab, semua pori-pori ku seperti lebih besar dan
memerah terutama di tangan dan kaki. Jika aku berlama-lama duduk semua darah
seolah-olah lari ke kaki dan jika kau melihatnya itu merah sekali seperti
kepiting rebus. Terlebih-lebih selesai mandi. Itu malah lebih merah. Ditambah
lagi, semua saraf sensori ku serasa lebih aktif. Ransangan sekecil apapun malah
terasa sakit bagi ku. Aku rasa, tubuh ini mulai sampai pada keadaan
sensitifnya. Entahlah, yang jelas selama aku tidak harus tertidur dan
kehilangan nafsu makan lagi serta tidak menghambat ku untuk beraktivitas
terutama menulis, aku tidak apa-apa.
Ini minggu yang belum terlalu
melelahkan karna kuliah masih santai, terlalu santai malahan. Tapi tunggu saja
beberapa minggu lagi, mari kita hitung sebanyak apa kalimat “AKU MAU NIKAH SAJA” akan keluar.
Semester 4. WAW Its something I think. Entahlah, yang jelas ada harapan dan
perubahan yang sudah direncanakan dan harus dijalankan untuk semester ini.
Lupakan tentang semester kemeren. Itu adalah semester tergelap dan semester
terkhilaf dalam hidup. Semester dimana banyak sekali terjadi hal yang
mengecewakan dan dikecewakan. But Life must go on. Bukan berarti semester kemaren
semata-mata dilupakan. Tidak. Hanya kita jadikan cerminan bahwa kemaren sempat
menjadi gadis ibu yang degil sedegil-degilnya. (Maafkan, mama) Berhubung ini
tulisan yang disambung pagi-pagi, untuk hopes nya menyusul. See Ya :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Left a comment if you want ^^