Sudah satu bulan saya tidak
menulis apa-apa. Banyak hal yang sebenarnya ingin saya tuliskan, namun karena
beberapa hal, saya tidak jadi-jadi menulis. Tulisan kali ini saya tujukan
kepada Bapak. Sebuah tulisan permintaaan maaf yang seharusnya bukan saya
tuliskan, tapi saya sampaikan.
Akhir-akhir ini hidup saya sangat
berantakan. Saya tidak pernah tidur dengan terartur, cucian yang menumpuk,
kamar yang berantakan, tugas terbengkalai, deadline dimana-dimana, janji-janji
yang menguap, sungguh hidup saya jauh dari keteraturan. Pa, saya selalu pulang
malam. Saya mengahbiskan setidaknya 12 jam waktu saya, setiap harinya di luar. Saya
tidak pernah magrib di rumah. Saya jarang membaca buku pedoman hidup dan
parahnya saya tidak terlampau memperdulikan kemesraan dengan Tuhan. Pa, saya
kacau. Hari-hari saya terasa begitu-begitu saja. Saya banyak resah dibanding
bahagia. Saya tahu penyebabnya karna saya menjauh dari Tuhan. Tapi Pa, mengapa
saya harus menjauh dari Tuhan ? Saya tidak tahu alasan pastinya yang jelas saya
merasa sangat jauh. Meski, kewajiban saya tetap saya lakukan, tapi banyak
hal-hal yang biasanya saya lakukan, malah tidak saya laukakn sama sekali. Untuk
hal yang pertama saya sungguh minta maaf, Pa. Saya menjadi perempuan yang jauh
dari Tuhan.
Kemaren Oktober. Dan Pa, tahukah
engkau bahwa satu hal yang saya kutuki samapai sekarang ? Bahwa saya melewati
Oktober tahun ini tanpa cinta sama sekali kepada sajak-sajak. Oktober ini tidak
ada puisi, tidak ada pembacaannya. Oktober tahun ini berjalan tanpa peringatan
sama sekali. Terkutuklah saya !! Sungguh saya merasa tidak bisa mempertahankan
kecintaan saya kepada apa-apa. Oktober tahun ini menguap dan tiba-tiba sudah
November. Saya kesal, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya ingin menangis.
Bulan Bahasa yang katanya saya cintai itu, malah tidak saya hiraukan sama
sekali. Sibuk kah saya ? Terlampau banyak kah kegiatan saya ? Ada apa dengan
saya ? Saya tidak bisa menjelaskan apa-apa. Pa, saya kacau. Saya kacau bahkan
rasa-rasanya ampun. Saya tidak mengerti dengan diri saya sendiri dan arah hidup
saya selama beberapa waktu terakhir.
Pa, tahun ini berjalan tanpa ada
peringatan apa-apa. Saya tidak menjadi siapa-siapa dan saya tidak mengikuti
apa-apa. Saya merasa mandul. Tidak bisa menjadi sesuatu yang baru dan saya
tidak melahirkan karya-karya. Umur saya semakin tua, tapi saya serasa makin
tidak bertanggung jawab atas hidup saya. Saya membiarkan segala yang tidak
seharusnya terjadi. Kadang saya tidur, kadang saya bermain-main, kadang saya
tidak melakuakn tugas saya. Saya sibuk dengan hal-hal yang tidak jelas. Sungguh
rasa-rasanya hidup saya berantakan sekali. Pa, sungguh saya ingin hidup saya
teratur dan saya menjadi perempuan yang tdak kacau. Menuliskan beberapa kalimat
saja sekarang sudah sulit sekali. Saya tumpul, Pa. Tidak setajam dulu ketika saya
tiddak sekacau sekarang. Maafkan saya yang sekarang berantakan.
November, semoga ada hal yang
bisa saya berikan. Saya minta maaf, sebab saya kacau dan berantakan. Saya belum
bisa memberikan hal-hal baru yang menyenangkan. Saya masih belm bisa dewasa dan
belum bisa bertanggung jawab terhadap diri saya sendiri. Saya minta maaf, saya
sudah lancang jatuh cinta kepada lelaki sebelum waktu nya. Untuk hal yang
terakhir saya sungguh minta maaf, Pa. Saya berjanji menata ulang hidup saya dan
merubah segalanya. Pa, tulisan ini buruk dan singkat. Saya tidak puas. Serupa
itulah saya sekarang.Pa, bolehkah saya pulang sebentar dan mengatakan keresahan
saya lengkap-lengkap ? Saya kira, saya sedang rindu berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Left a comment if you want ^^