Selasa, 24 Mei 2016

MUSLIM ? Why not



Hidup di zaman modern dengan segala kemudahan dan ketersediaan informasi yang mudah didapatkan membuat kita dengan gampang bisa tahu tentang semua hal. Segalanya. Mulai dari hal yang wajar untuk diketahui sampai hal yang tidak pantas pun dapat diakses. Music, berita, fashion, kriminalitas, trend, budaya, dan apa saja dapat diakses. Pagi ini, saat saya sedang malas-malasan untuk mandi, saya membuka akun FB dan menemukan postingan vido yang dishare salah satu kawan. “Moslem women called a “TERRORIST”, AMAZING father of a Soldier stand up for moslem”, sebuah video dengan durasi kurang lebih menit yang menceritakan deskriminasi, judgment atau penghakiman terhadap moslem di America. Vidio ini sebenenarnya dibuat oleh BBC untuk melihat pandangan masyarakat Amerika terhadap moslem. Dan, video ini berdsarkan kisah nyata yang dialami seorang gadis muslim Amerika. Pada video tersebut ditampilkan seorang perempuan 30-an tahun datang ke sebuah toko roti dan ingin memesan, tetapi pelayan toko malah marah dan mencaci maki si perempuan. “Maaf,kami tidak menerima Muslim disini. Ini Amerika, anda TERORIS dan saya tidak yakin anda akan ramah”. Respon dari pelanggan lain pada kejadian tersebut adalah mereka hanya diam, tidak peduli, dan saat si perempuan mencoba meminta pembelaan, seolah-olah  “that ur business not my business”. Mereka tidak peduli. Pada simulasi kedua, respon yang diberikan malah lebih buruk. Si pelanggan malah ikut menghakimi si perempuan dan memuji pelayan atas tindakannya. Ada pula yang memberikan acungan jempol atas tindakan si karyawan. But, setelah kejadian ini diulang-ulang beberapa kali untuk melihat reaksi-reaksi yang akan diberikan oleh orang America yang lain,  menurut pengamatan saya 85% orang Amerika yang ada dalam video tersebut membela si perempuan. Mereka marah kepada pelayan, mengatakan bahwa apa yang dilakukan pelayan tersebut salah. Bahkan ada yang memaki pelayan dan keluar dari toko sehingga tidak jadi berbelanja di toko tersebut. Saat beberapa orang tersebut diwawancari, beberapa dari mereka bahkan ada yang menangis. Alasan nya adalah mereka respect, mereka peduli, mereka merasakan bagaimana diperlakukan berbeda dengan yang lain, mereka merasakan susahnya menjadi bagian dari minoritas dan mendapat stigma serta dicap sebagai terrorist.

So, in my humble opinion (IMHO) :
1.       American yang notabene nya bukan mayoritas muslim, bukan Islam, tidak mengetahui ajaran-ajaran Al-Quran dan hadis tentang bagaiman hubungan yang baik  sesama manusia, mampu bersikap baik. Mereka menghargai perbedaan, mereka menghargai orang lain, mereka tidak memandang asal usul, suku, ras, bangsa, dan agama, mereka tidak memandang kultur, mereka tidak memandang “siapa kamu” dalam menyanggah sebuah ketidakadlilan. Mereka tidak ragu malawan sebuah deskriminasi tanpa arah yang jelas, Mereka tidak takut melawan. Saya teringat akan satu kalimat yang pernah saya baca : “Sebuah kejahatan akan tetap berlangsung sebab tidak ada yang melawan” Realitanya memang demikian, kita lebih memlilih diam, bungkam daripada melawan padahal jelas kita harus dan diwajibkan melawan. Apa kabar kita Indonesia ? Dari contoh sederhana ini, sampai kapan kita akan terus diam ? Mari instropeksi sama-sama
2.       Saya mengambil pesan tersirat dari video ini. Vidio ini dibuat atas dasar kejadian nyata yang dialami gadis muslim disana. Dia diperlakukan berbeda, di deskriminasi karna dia seorang muslim dan menggunakan jilbab atau hijab. Guys, meskipun sebenarnya nya saya belum menggunakan jilbab secara benar dan kontinu tapi ada satu hal yang menyentil hati saya. Perempuan tersebut tinggal di negara yang menggap bahwa perempuan berkerudung itu teroris, tidak baik, jahat. Perempuan tersebut bisa saja melepas jilbabnya untuk menghindari cercaan, hinaan, dan deskriminasi terhadap dirinya, tapi dia malah memilih untuk tetap menggunakannya. Dia lebih takut kepada Rabbnya, kepada Tuhan nya. Sedang kita bagaima ? Pertanyaan ini juga untuk saya ? Kita tinggal di Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Tidak ada yang memandang aneh pada jilbab, tidak ada orang yang akan memperlakukan kita berbeda jika kita memakai jilbab, tidak ada deskriminasi. Kita aman, kita tenang. Tapi mengapa kita masih belum mau menggunakan jilbab atau hijab ? Tuhan kuarang sayang apalagi ? Dia tidak membiarkan kita dideskriminasi dan Dia tidak membiarkan kita menerima perlakukan yang kurang baik dari masyarakat. Dia tidak membiarkan kita disebut TERORIS. Mau menunggu apalagi ? Mati kah ?
“Yang membedakan perempuan muslim dengan perempuan lainnya adalah mereka menggunakan jilbab atau hijab, sedang mereka tidak”

Saya tidak menggurui, sama sekali tidak. Tulisan ini untuk diri saya sendiri, mengingatkan diri saya sendiri, dan mungkin juga teman-teman. Yuk, menjadi lebih baik sama-sama. InsyaAllah bisa.

If u want watch that video : https://www.youtube.com/watch?v=FbWmBUONtFY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Left a comment if you want ^^