Hidup di zaman
modern dengan segala kemudahan dan ketersediaan informasi yang mudah didapatkan
membuat kita dengan gampang bisa tahu tentang semua hal. Segalanya. Mulai dari
hal yang wajar untuk diketahui sampai hal yang tidak pantas pun dapat diakses.
Music, berita, fashion, kriminalitas, trend, budaya, dan apa saja dapat
diakses. Pagi ini, saat saya sedang malas-malasan untuk mandi, saya membuka
akun FB dan menemukan postingan vido yang dishare salah satu kawan. “Moslem
women called a “TERRORIST”, AMAZING father of a Soldier stand up for moslem”, sebuah
video dengan durasi kurang lebih menit yang menceritakan deskriminasi, judgment
atau penghakiman terhadap moslem di America. Vidio ini sebenenarnya dibuat oleh
BBC untuk melihat pandangan masyarakat Amerika terhadap moslem. Dan, video ini
berdsarkan kisah nyata yang dialami seorang gadis muslim Amerika. Pada video tersebut
ditampilkan seorang perempuan 30-an tahun datang ke sebuah toko roti dan ingin
memesan, tetapi pelayan toko malah marah dan mencaci maki si perempuan. “Maaf,kami tidak menerima Muslim disini. Ini
Amerika, anda TERORIS dan saya tidak yakin anda akan ramah”. Respon dari
pelanggan lain pada kejadian tersebut adalah mereka hanya diam, tidak peduli, dan
saat si perempuan mencoba meminta pembelaan, seolah-olah “that ur business not my business”. Mereka
tidak peduli. Pada simulasi kedua, respon yang diberikan malah lebih buruk. Si
pelanggan malah ikut menghakimi si perempuan dan memuji pelayan atas
tindakannya. Ada pula yang memberikan acungan jempol atas tindakan si karyawan.
But, setelah kejadian ini diulang-ulang beberapa kali untuk melihat reaksi-reaksi
yang akan diberikan oleh orang America yang lain, menurut pengamatan saya 85% orang Amerika yang
ada dalam video tersebut membela si perempuan. Mereka marah kepada pelayan,
mengatakan bahwa apa yang dilakukan pelayan tersebut salah. Bahkan ada yang
memaki pelayan dan keluar dari toko sehingga tidak jadi berbelanja di toko
tersebut. Saat beberapa orang tersebut diwawancari, beberapa dari mereka bahkan
ada yang menangis. Alasan nya adalah mereka respect, mereka peduli, mereka
merasakan bagaimana diperlakukan berbeda dengan yang lain, mereka merasakan
susahnya menjadi bagian dari minoritas dan mendapat stigma serta dicap sebagai terrorist.
So, in my humble
opinion (IMHO) :
1.
American yang notabene nya
bukan mayoritas muslim, bukan Islam, tidak mengetahui ajaran-ajaran Al-Quran
dan hadis tentang bagaiman hubungan yang baik sesama manusia, mampu bersikap baik. Mereka
menghargai perbedaan, mereka menghargai orang lain, mereka tidak memandang asal
usul, suku, ras, bangsa, dan agama, mereka tidak memandang kultur, mereka tidak
memandang “siapa kamu” dalam menyanggah sebuah ketidakadlilan. Mereka tidak
ragu malawan sebuah deskriminasi tanpa arah yang jelas, Mereka tidak takut
melawan. Saya teringat akan satu kalimat yang pernah saya baca : “Sebuah kejahatan akan tetap berlangsung
sebab tidak ada yang melawan” Realitanya memang demikian, kita lebih
memlilih diam, bungkam daripada melawan padahal jelas kita harus dan diwajibkan
melawan. Apa kabar kita Indonesia ? Dari contoh sederhana ini, sampai kapan
kita akan terus diam ? Mari instropeksi sama-sama
2.
Saya mengambil pesan
tersirat dari video ini. Vidio ini dibuat atas dasar kejadian nyata yang
dialami gadis muslim disana. Dia diperlakukan berbeda, di deskriminasi karna
dia seorang muslim dan menggunakan jilbab atau hijab. Guys, meskipun sebenarnya
nya saya belum menggunakan jilbab secara benar dan kontinu tapi ada satu hal
yang menyentil hati saya. Perempuan tersebut tinggal di negara yang menggap
bahwa perempuan berkerudung itu teroris, tidak baik, jahat. Perempuan tersebut
bisa saja melepas jilbabnya untuk menghindari cercaan, hinaan, dan deskriminasi
terhadap dirinya, tapi dia malah memilih untuk tetap menggunakannya. Dia lebih
takut kepada Rabbnya, kepada Tuhan nya. Sedang kita bagaima ? Pertanyaan ini
juga untuk saya ? Kita tinggal di Negara dengan mayoritas muslim terbesar di
dunia. Tidak ada yang memandang aneh pada jilbab, tidak ada orang yang akan memperlakukan
kita berbeda jika kita memakai jilbab, tidak ada deskriminasi. Kita aman, kita
tenang. Tapi mengapa kita masih belum mau menggunakan jilbab atau hijab ? Tuhan
kuarang sayang apalagi ? Dia tidak membiarkan kita dideskriminasi dan Dia tidak
membiarkan kita menerima perlakukan yang kurang baik dari masyarakat. Dia tidak
membiarkan kita disebut TERORIS. Mau menunggu apalagi ? Mati kah ?
“Yang membedakan perempuan
muslim dengan perempuan lainnya adalah mereka menggunakan jilbab atau hijab,
sedang mereka tidak”
Saya tidak menggurui, sama sekali tidak. Tulisan ini untuk diri saya
sendiri, mengingatkan diri saya sendiri, dan mungkin juga teman-teman. Yuk,
menjadi lebih baik sama-sama. InsyaAllah bisa.
If
u want watch that video : https://www.youtube.com/watch?v=FbWmBUONtFY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Left a comment if you want ^^