JADI WANITA BAIK ITU SEPERTI APA ?
Tulisan ini ku
buat bukan berarti aku meyalahkan siapa-siapa. Ini hanya sebatas pikiran,
curahan hati, dan segala ungkapan perasaan dari seorang mahasiswi semester 3
dengan umur 18 tahun 5 bulan. Matang tentu belum, menuju dewasa mungkin.
Apanya yang salah jika kamu seorang wanita ? Apanya yang salah kamu
seorang wanita adalah seorang penyair ? Apanya yang salah jika seorang wanita
ikut bermain terater ? Bukan kah dalam teater juga dibutuhkan peran wanita ?
Apanya yang salah jika seorang wanita ikut terlibat dalam diskusi besar ? Apa
salahnya wanita jika bersuara ? Apa salah nya jika seorang wanita adalah
aktivis ? Apa salah nya kalau wanita tidak mau apatis ? Apa salahnya jika
wanita ikut berorganisasi, mengeluarkan aspirasi meski terkadang bertubi-tubi ?
APA SALAH NYA ?
Satu hal yang masih membuat ku merasa muak adalah masalah gender. “Kamu kan perempuan ?” Berapa kali lagi
aku harus mendengar kata seperti itu ? Ya, kau tahu aku memang perempuan. Aku masih
perempuan dengan jalan pikiran menggunakan perasaan. Aku masih suka menangis,
bahkan sering. Aku masih suka berdandan, lipstick ku bewarna merah muda. Aku
masih suka berhias, aku masih suka hal-hal yang lucu. Aku masih menyukai warna
merah muda. Aku masih suka berdebar saat berjumpa dengan seseorang yang aku
sayangi, aku masih malu-malu saat berbicara dengan orang yang aku sukai. Aku
masih suka semua itu dan akan tetap begitu karna AKU PEREMPUAN !
Hanya saja, aku memang bukan seperti wanita kebanyakan. Aku memang
bukan seorang perempuan yang bersikap anggun dan lemah lembut, aku keras dan
frontal. Aku bukan wanita yang bertutur kata sangat santun, aku berbicara santun
tapi tidak dilebih-lebihkan. Bahkan aku sering menggunakan makian, umpatan,
bahkan kata yang dianggap oleh wanita kebanyakn itu tidak pantas. Ku coba
berubah dalam bertutur tapi aku tak bisa merubahnya dalam tulisan. Tulisan ku
hidup ku. Lantas kalau kalian mengecamkan ku, kecam juga Dorothea, kecam juga
Ayu Utami, kecam juga Djenar, mereka bahkan lebih sarkasmme dan lebih berani
dibandingkan ku. Oh, atau mungkin kalian tidak mengenal nya. Lalui aku juga
bukan wanita yang bergantung pada lelaki, kalau aku bisa sendiri kenapa bukan
aku ? Bukan berarti dengan demikian aku tak butuh lelaki. Ya aku butuh mereka.
Aku juga bukan wanita yang suka berlama-lama. Mandi berlama-lama, berhias
berlama-lama, makan berlama-lama, dan segalanya berlama-lama. Tidak, aku tidak
seperti itu. Dan aku juga bukan wanita yang membatasi diri. Aku tak akan pernah
membatasi diri dalam belajar. Meski itu harus sampai larut malam, meski itu aku
harus pergi ke negri nun jauh disana. Meski aku harus kelana, aku tak peduli.
Ingatlah, bahwa BELAJAR TIDAK SEBATAS
MAKAN BANGKU KULIAH, saat kau datng di suatu acara pun kau sedang belajar,
kau sedang mendengar teman mu berkeluh kesah pun kau sedang belajar.
Lalu pertanyaan ku adalah, mengapa dogma dalam hidup kita, mengapa dogma dalam masyarakat ketimuran
masih sangat membatasi perempuan dalam belajar ? Kalian pasti jawab TIDAK, AKU YANG MENGADA-ADA. MAYARAKAT
TIDAK PERNAH BEBRBUAT DEMIKIAN. Secara langsung mungkin tidak kalian larang,
tapi secara perlahan kalian matikan semangat ku untuk belajar. Aku memang
pulang larut malam, aku memang berkawan dengan siapa saja, malah kebanyakn
teman ku dalah laki-laki. Tapi sebatas aku masih dalam koridor yang wajar,
dengan niat yang baik apa salah nya ? Aku masih menjaga marwah, masih berlaku
pantas. Tapi mengapa kalian hukum aku, kalian beri stigma kepada ku bahwa aku
sudah termasuk golongan PEREMPUAN TIDAK BAIK ? Lalu, bisakah kalian jelaskan
BAGAIMANA MENJADI PEREMPUAN BAIK ? Kewajiban ku pada Tuhan sudah aku tunaikan,
kewajiban ku kepada orang tua saat ini sedang ku rampungkan. Dan sekali lagi
jelaskan lah, letak aku tidak baik nya dimana ? Apakah
kau pernah berjalan dengan sepatu ku ? Apakah kau pernah melewati jalan yang
sama dengan ku ? apakah kau pernah berjalan dengan ku ? Apakah kau tahu
bagaimana aku mendapat luka di tangan di kaki, dan di pelipis ? Apakah kau tahu
bagaimana menjadi diriku ? Apa yang sudah aku alami ? Pernah kah ? Jika
kau menjawab tidak, lantas apa yang menjadi dasar mu mengatakan bahwa aku bukan
perempuan baik-baik ?
Aku memang bukan perempuan baik, tapi aku bukan perempuan yang tidak
baik. Aku selau mencoba agar aku lebih
baik. Aku selalu belajar. Aku tahu batasan ku sebagai wanita itu seperti apa.
Toh, akhirnya aku akan menikah, menjadi ibu ndan mengurus rumah tangga. Aku tak
pernah mengingkari kodrat ku bahwa aku adalah perempuan. Aku ingin jadi
perempuan baik, dan perempuan cerdas. Untuk ayah ku, untuk ibu ku, untuk suami
dan anak ku nanti. Karna sejatinya perempuan punya tiga peran. Menjadi RATU,
IBU, dan BABU.
Menjadi RATU ia harus bisa terlihat anggun, terlihat cantik, terlihat
berwibawa dan terlihat sisi kewanitaan nya seperti apa. Ia harus tetap bersikap
layak nya perempuan tehormat. Menjadi IBU, ini adalah peran yang sanagt penting
bagi wanita. Ia harus cerdas, ia harus tahu segala nya. Kecerdasan seorang anak
diturunkan lewat ibu nya bukan ayah nya. Perempuan harus mampu memberikan
pendidikan akhlak, moral dan pengetahuan. Bagaimana cara nya ? Jangan berhenti
untuk belajar. Perempuan juga harus busa jadi BABU, dalam artian ia harus bisa
mandiri, harus bisa mengerjakan nya sendiri. Tapi perempuan jangan pernah jadi
HANTU, yang bernama tapi tidak berwujud. Artinya adalah jangan sampai melupakan
kodrat nya sebagai perempuan karna terlalu sibuk belajar.
Aku tak akan pernah berhenti belajar hanya karna stigma. Aku tak
akan pernah berhenti menulis hanya karna kalian mengecam tulisan ku. Aku tak
mau berhenti bermain peran, karna aku nyaman dengan dunia ku. Aku tak mau
berhenti menjadi aktivis, karna masa muda ku cuma satu kali seumur hidup dan
aku ingin membuat masa muda ku bermakna. Inilah aku, bernama Putri dan aku akan
menjadi Putri dengan cara ku sendiri.
wanita baik adalah wanita yang menjadi dirinya sendiri tanpa paksaaan, namun dengan perencanaan matang dan penempatan yang sesuai.
BalasHapus