Banyak orang yang bilang gini : "eh, lo kok sering banged sih nyampah di fb ? lo kok sering banget curhat di sosmed ? mending lo curhat sama orang aja dari pada di sosmed ??. Trus, eh status lo kok galau gitu ?? Dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang males banged gue tulis. Gue bukan nya suka curhat di sosmed, tapi gue lebih suka mengekspresikan perasaan gue lewat tulisan, entah itu dengan bentuk sajak, syair, puisi, atau sekedar narasi singkat. Kalau nulis kan gak ahrus di buku juga, boleh lewat media elekronik juga kan ?? Dan gue juga susah banged untuk curhat ke orang karena terkadang hal yang mau gue curhatin itu rada-rada aneh dan tentunya sesuai sudut pandang gue sendiri. Lo mesti tau, sudut pandang gue gak jarang yang sama dengan orang lain. Kalu misalnya di kelas ada 44 orang, hanya sekitar 2% atau mmunkin kurang dari itu yang memiliki pemikiran yang sama, sama gue. Jadi alternatif lainnya gue lebih senang ngungkapin itu lewat tulisan dibanding cerita sama orang. Then kalau maslah galau-galau itu, gue gak sepenuhnya galau kok. Meskipun kadang-kadang gue emang lagi galau. Syair, sajak, atau puisi yang gue tulis memang kelihatannya kayak tragis gitu, tapi lo mesti percaya sama gue itu cuma karna diksi yang gue gunakan. Makna dari syair, sajak, atau puisi gue itu 180 derjat beda dari apa yang kalian tafsirkan. Mungkin kemaren gue posting tentang rindu. Rindu kan gak harus ke pacar, gebetan, atau mantan lo. Rindu itu universal dan boleh ditujukan untuk siapa saja. Emang ada aturan gitu, kalau rindu harus sama pacar, gebetan atau mantan ?? Enggak kan ?? Ya udah. Jadi lo gak usah ngambil kesimpulan kalau gue itu lagi galau. ENGGAK. Gue cuma rindu sma bapak gue, ibu gue, adik gue, sama anjing gue juga. Dalam syair bro, lo harus pintar milih diksi biar puisi lo itu lebih greget. Dan mungkin juga itu lah gaya gue dalam bersastra. Gue pengen melepaskan nya lewat tulisan. Cuma itu doang maksud gue, gak lebih. Gue bukan anak alay yang bikin postingan untuk cari sensasi. PLEASE. It's not my style OK ??
Sebuah catatan seorang perempuan tentang perasaan. Sejujurnya, saya pembicara yang buruk. Saya tak akan pernah bisa berbicara jujur dan terang-terangan tentang apa yang saya rasakan pada orang lain terutama orang yang saya cintai. Saya hanya mampu menuliskannya. And I wanna tell to the world : masih ada seorang pemimpi kecil dengan mimpi besar yang akan dan pasti mewujudkan mimpinya meski terkadang tidak disertai kewarasan ^^
Sabtu, 28 Maret 2015
jawaban
Banyak orang yang bilang gini : "eh, lo kok sering banged sih nyampah di fb ? lo kok sering banget curhat di sosmed ? mending lo curhat sama orang aja dari pada di sosmed ??. Trus, eh status lo kok galau gitu ?? Dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang males banged gue tulis. Gue bukan nya suka curhat di sosmed, tapi gue lebih suka mengekspresikan perasaan gue lewat tulisan, entah itu dengan bentuk sajak, syair, puisi, atau sekedar narasi singkat. Kalau nulis kan gak ahrus di buku juga, boleh lewat media elekronik juga kan ?? Dan gue juga susah banged untuk curhat ke orang karena terkadang hal yang mau gue curhatin itu rada-rada aneh dan tentunya sesuai sudut pandang gue sendiri. Lo mesti tau, sudut pandang gue gak jarang yang sama dengan orang lain. Kalu misalnya di kelas ada 44 orang, hanya sekitar 2% atau mmunkin kurang dari itu yang memiliki pemikiran yang sama, sama gue. Jadi alternatif lainnya gue lebih senang ngungkapin itu lewat tulisan dibanding cerita sama orang. Then kalau maslah galau-galau itu, gue gak sepenuhnya galau kok. Meskipun kadang-kadang gue emang lagi galau. Syair, sajak, atau puisi yang gue tulis memang kelihatannya kayak tragis gitu, tapi lo mesti percaya sama gue itu cuma karna diksi yang gue gunakan. Makna dari syair, sajak, atau puisi gue itu 180 derjat beda dari apa yang kalian tafsirkan. Mungkin kemaren gue posting tentang rindu. Rindu kan gak harus ke pacar, gebetan, atau mantan lo. Rindu itu universal dan boleh ditujukan untuk siapa saja. Emang ada aturan gitu, kalau rindu harus sama pacar, gebetan atau mantan ?? Enggak kan ?? Ya udah. Jadi lo gak usah ngambil kesimpulan kalau gue itu lagi galau. ENGGAK. Gue cuma rindu sma bapak gue, ibu gue, adik gue, sama anjing gue juga. Dalam syair bro, lo harus pintar milih diksi biar puisi lo itu lebih greget. Dan mungkin juga itu lah gaya gue dalam bersastra. Gue pengen melepaskan nya lewat tulisan. Cuma itu doang maksud gue, gak lebih. Gue bukan anak alay yang bikin postingan untuk cari sensasi. PLEASE. It's not my style OK ??
Selasa, 24 Maret 2015
MIMPI
Tulisan ini gue buat kemaren. Gue mau ngeshare di blog aja, karena terlalu banyak mulut-mulut yang komen kalau gue menuhin beranda mereka. Okeee.
Menjelang Agustus tahun ini, menjelang genap berumur 18 tahun, banyak
hal yang pemimpi kecil ini impikan. Seperti ingin mencoba jadi penyiar,
ingin mencoba menjadi MC yang lebih baik lagi. Meski, dunia baru ini
terlahir saat pemimpi kecil baru makai almamater universitas. Sebentar
memang tapi pemimpi kecil ini yakin bahwa ini adalah suatu keseriusan.
Pemimpi kecil ini juga bermimpi suatu hari nanti ingin menjadi seorang
penulis hebat. Sebut saja Tere Liye, Andrea Hirata, Nh Dini,
dll. Setidaknya, pemimpi kecil ini ingin setara dengan mereka kalau tak
mampu untuk menandinginya. Pemimpi kecil selalu bermimpi, selalu
berangan-angan, dan tentu saja pemimpi kecil tak main-main dengan
mimpi-mimpinya, dengan harapan-harapan besarnya. Pemimpi kecil ini sadar
diri akan kemampuan nya, pun maka dari itu pemimpi kecil ini harus
lebih giat, lebih semangat, lebih, tekun lagi dalam belajar. Meski sajak
pemimpi kecil ini tak sebagus Chairil Anwar, tak setajam WS Rendra, dan
tak sekuat lagu Iwan Fals, pemimpi kecil ini selalu mencoba. Meski
terkadang banyak omongan tak sesuai kenyataan yang didengar dari
orang-orang yang mungkin ingin pemimpi kecil ini agar lebih baik lagi.
Pemimpi Kecil ini yakin suatu hari nanti Pemimpi Kecil ini akan menjadi
seorang Pewujud Mimpi. InsyaAllah
Langganan:
Postingan (Atom)